Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosialisasi Rembuk Kampung Anti Politik Uang ( Money Politic) Kampung Pinang Sebatang

Perawang, Penguatan Kp. Pinang Sebatang dalam rangka Sosialisasi Rembuk Kampung Anti Politik Uang ( Money Politic) menjelang Pemilu 2024 penting dilakukan. Hal ini dimaksudkan antaralain untuk meminimalisir politik transaksional. Masa depan kemajuan Indonesia menjadi terancam. Rabu (25/10/2023)

Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh Camat Tualang diwakili Kasi Pem Rudi Vivi Hendri.ST, Nara Sumber Bawaslu Kab Siak Andi Susialawan SH.MH, Nara Sumber dari Kejaksaan Dendi SH, Nara Sumber Dari Polri Aipda Markus Telaumbanua SH, Kasubbag Pengawasan Bawaslu Kab Siak Suhartoyo, Ketua Panwas Kec Tualang Bpk Suwito, Ketua PPK Kec. Tualang Yuliastri Maria Siska S.Sos, Penghulu Kampung Pinang sebatang Bpk Arizal dan peserta sosialisasi 80 orang

Nara Sumber Bawaslu Kab Siak Andi Susialawan SH.MH mengatakan, Desa /Kampung Anti Politik Uang menjadi bentuk nyata melawan politik transaksional dalam masa kampanye Pemilu.

Desa/Kampung anti politik uang perlu diperbanyak jumlahnya. Dan yang pasti butuh komitmen kuat dari masyarakat.

“Ini agar desa tersebut sangat efektif mencegah kecurangan kampanye,” jelasnya.

Sedangkan Inisiator Desa/ Kampung Anti Politik Uang di Kabupaten Sleman, Wasingatu Zakiyah menjelaskan, konsep desa tersebut belum mengakar di lapisan masyarakat. Sehingga berdampak pada sulitnya menghilangkan politik transaksional saat pemilu.

Dikesempatan lain Iptu Suwondo mengatakan dengan adanya Sosialisasi Rembuk Kampung Anti Politik Uang ( Money Politic), Mendorong masyarakat agar menolak praktek politik transaksional (Ancaman yang tidak hanya merusak integritas pemilu namun juga menjadi bibit lahirnya pemimpin koruptif. Masa depan kemajuan Indonesia menjadi terancam.), apapun bentuknya.

Kompol Arry juga mengajak masyarakat mari tetap jaga toleransi dan kerukunan, situasi yang sudah Kondusif khususnya di Kampung Pinang Sebatang dan secara umum di Kecamatan Tualang Kab. Siak, tentunya dengan dukungan kepala Desa, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pemerintah baik camat, Polsek dan Koramil, sesuai dengan harapan sehingga pelaksanaan pesta demokrasi kedepannya, dengan berpolitik yang dewasa, hindari politik uang,” Pungkas Kompol Arry.